Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto secara mendadak dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (9/6/2023).
Tidak ada yang mengetahui pasti alasan Jokowi memanggil Ketum Gerindra tersebut. Namun spekulasi terkait langkah Prabowo yang mengajukan proposal perdamaian Ukraina-Rusia tanpa adanya koordinasi dengan Presiden menjadi paling kuat.
Kendati begitu, Sekjen DPP Gerindra, Ahmad Muzani tak bisa memastikan hasil pertemuan Prabowo dengan Presiden.
"Kemarin sore beliau dipanggil ke Istana, ya memang mendadak. Tapi saya belum update penjelasan dari Pak Prabowo dari hasil pertemuan itu," ujar Muzani, Sabtu (10/6/2023).
Meski dipanggil Presiden Jokowi, Prabowo justru memasang wajah sumringah. Hal itu masih belum dipastikan apakah Menhan mendapat kabar baik atau lainnya.
"Hanya saja saat ketemu Pak Prabowo cukup sumringah. Saya tanya hasil pembicaraan, jawabannya 'ada deh'," ujar Muzani menirukan Prabowo.
Disinggung apakah ada indikasi terkait dukungan Jokowi kepada Prabowo atau hal lain, Muzani tak mendapatkan jawaban pasti.
Bahkan Prabowo memberikan jawaban candaan yang membuat penasaran dari pertemuan itu.
"Saya tanya soal itu juga ke Pak Prabowo, jawabannya malah 'lu mau tau aja', begitu. Tapi memang disampaikan dengan nada senang. Tapi saya berkesimpulan semoga itu pertanda baik untuk Pemilu," katanya.
Meski belum ada yang memastikan hasil koordinasi Jokowi ke Prabowo terkait Pemilu atau hal lain. Sejauh ini komunikasi dua pejabat tersebut memang cukup baik.
Tak jarang di persiapan Pilpres 2024 sendiri, Prabowo yang diusung untuk maju ke sebagai capres akan melibatkan Jokowi dalam penentuan cawapres ke depan.
Hal itu pun juga menjadi pro dan kontra. Kendati begitu, bagi Gerindra, koordinasi Prabowo kepada Jokowi hanya sebatas komunikasi sebagai sahabat, di sisi lain kedekatan dengan Jokowi juga menjadi salah satu pertimbangan untuk menentukan Indonesia selepas lengsernya mantan Wali Kota Solo itu.