Terdampak Tawuran Antarkelompok di Tamansiswa, Kursi dan Meja Koleksi Ki Hajar Dewantara Hancur

sebelumnya pecah tawuran antarkelompok di kawasan Tamansiswa

Ernest
Selasa, 06 Juni 2023 | 20:27 WIB
Terdampak Tawuran Antarkelompok di Tamansiswa, Kursi dan Meja Koleksi Ki Hajar Dewantara Hancur
koleksi bersejarah peninggalan Ki Hajar Dewantara hancur terdampak tawuran antarkelompok di kawasan Tamansiswa ([Instagram])

Tawuran antarkelompok yang pecah di kawasan Tamansiswa, Kota Yogyakarta, Minggu (4/6/2023) lalu mengakibatkan koleksi peninggalan Ki Hajar Dewantara rusak. 

Dampak tawuran antarkelompok yang dipicu kasus penganiayaan di Bantul tersebut tak hanya membuat bangunan museum Tamansiswa rusak, tetapi juga sejumlah koleksi bersejarah di tempat tersebut. 

Salah satu koleksi bersejarah yang rusak yakni meja dan kursi peninggalan Ki Hajar Dewantara. 

Tampak dalam video yang diunggah akun @undercover.id tampak sejumlah furniture kursi dan meja yang merupakan koleksi museum Tamansiswa hancur

Baca Juga:Tawuran Pecah di Jalan Tamansiswa, Pedagang Pentol Santai Layani Pembeli jadi Sorotan

Disebutkan bahwa kursi dan meja itu merupakan furnitur yang pernah dipakai Ki Hajar Dewantara.

Kepala Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya Ki Muryanto menjelaskan kerusakan meja dan kursi milik Ki Hajar Dewantara tersebut lantaran terkena lemparn benda-benda keras dari insiden tawurn tersebut.

"Kursi sama meja sempat kena lempar batu dan dinaiki massa yang masuk ke area museum. Terus pintu museum juga jebol," jelasnya.

Sementara itu Dinas Kebudayaan (disbud) DIY melakukan inventarisasi kerusakan Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya yang terdampak tawuran antarkelompok di Jalan Tamansiswa, Minggu (04/06/2023). Indentifikasi kerusakan pun dilakukan untuk mengetahui besaran kerugian yang dialami museum tersebut.

"Jadi kemarin ada hal yang kami koordinasikan, juga termasuk pengecekan identifikasi kerusakan karena kami juga harus tahu supaya kami bisa mempertimbangkan hal-hal yang bisa dibantu oleh Pemda," ujar Kepala Disbud DIY, Dian Laksmi Pratiwi di Kompleks Kepatihan Yogyakarta.

Baca Juga:Jogja Trending Topic di Twitter, Tawuran Antar Kelompok jadi Pemicunya

Menurut Dian, pihaknya meminta kurator museum untuk mengidentifikasi kerusakan koleksi-koleksi berharga yang rusak akibat kerusuhan yang dilakukan dua kelompok massa tersebut. Sebab perbaikan koleksi bersejarah tidak bisa dilakukan sembarangan.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Unik

Terkini

Tampilkan lebih banyak