Kasus penganiayaan oleh anak Perwira Polisi di Medan menjadi bias menyusul bukti rekaman CCTV saat peristiwa dilaporkan rusak.
Netizen kembali mengkritik kepolisian bahwa modus yang menyeret anggota Polri itu sudah tak dipercaya lagi oleh publik dan kembali mengigatkan kasus Ferdy Sambo.
Ungkapan itu ramai di bahas di media sosial Twitter, Kamis (27/4/2023). Akun @KangManto123 mengunggah tangkapan layar sebuah berita dari salah satu media massa dan menyoroti kejanggalan CCTV yang lagi-lagi menjadi alasan dalam kasus tersebut.
"CCTV rusak, megang laras panjang, menyemangati sang anak agar tidak emosi saat menghajar korban. Kok bisa ya ada orang tua sadis begini?. Pelaku dan orang tua harus benar-benar dihukum berat, demi wujud supresmasi hukum di NKRI," tulisnya sambil menyematkan akun resmi Humas Polri.
Baca Juga:Geger Rumah Mewah AKBP Achiruddin Hasibuan, Keberadaan Mobil Rubicon Jadi Sorotan
Sontak, unggahan yang dibagikan akun tersebut mendapat tanggapan dari netizen. Tak sedikit yang menyoroti rusaknya CCTV yang seharusnya tak menjadi alasan.
"Rapih bener, pasti berguru sama Sambo ya," celetuk @tansa***.
"Masyrakat udah muak dengan modus-modus beginim ganti modus yang lain dong," sergah @gallery_sm**.
"Kalau kena kasus kok mesti cctv rusak, najis," kritik @Salaz*****.
"Hukum berat serta PTDH," kata @Dianadjiemun***.
Kasus penganiyaan oleh anak polisi melibatkan seorang Perwira Polisi, AKBP Achiruddin Hasibuan di Medan. Anaknya, Aditya Hasibuan (19) diketahui menganiaya korban bernama, Ken Admiral.
Dalam video yang beredar, ayah Aditya justru ikut dalam pertengkaran itu. Bahkan tak ada niatan untuk melerai.
Dalam kasus itu sendiri sudah terjadi pada 2022 lalu. Namun kasus tak kunjung mendapat tanggapan, dan baru dilakukan pendalaman setelah video tersebut viral.