Suara Joglo - Kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 meninggalkan banyak kekecewaan dalam benak masyarakat tanah air.
Banyak yang menilai jika keputusan FIFA untuk membatalkan Indonesia sebagai host Piala Dunia U-20 2023 tak lepas dari penolakan terhadap keikutsertaan Israel di ajang tersebut.
Kendati demikian tidak sedikit yang merasa dirugikan dari dibatalkannya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Selain skuat Garuda Nusantara gagal unjuk gigi di ajang tersebut, persiapan untuk perhelatan Piala Dunia U-20 cukup menelan biaya yang banyak. Bahkan pembatalan tersebut juga berdampak pada sektor parawisata, ekonomi, bahkan pemerintah sendiri.
Baca Juga:Waktu Berbuka di Batam Hari Ini Sabtu 1 April 2023
Dilansir dari akun Instagram @Bolalbo.com disebutkan jika pemerintah Indonesia telah menggelontorkan dana labih dari 400 miliar hanya untuk memperbaiki stadion yang akan digunakan sebagai vanue Piala Dunia U-20.
Bahkan pihak swasta pun juga mendapat imbas dari dibatalkannya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Seperti halnya pemegang hak siar, souvenir, merchandise, dan lain sebagainya.
Jika ditaksir, total kerugian bisa mencapai 4 Triliun rupiah dari dibatalkannya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang rencananya akan berlangsung bulan Mei 2023.
"Pokoknya blunder terbesar dalam sejarah Indonesia sudah tercatat.. Saya sebagai fans sepakbola biasa remeh temeh yang tidak rugi secara materi saja sakit hati nya luar biasa.. Apalagi orang yang terlibat di dalamnya... Selamat buat orang yang terlibat dalam blunder tersebut.. Anda akan.." ungkap salah seorang netizen.
"Yg kasian pssi,pemerintah fan swasta yg senang yaah orang yg ingin menolak maju sepakbola indo," ujar netizen lainnya.
Baca Juga:Sebut Pemerintah Tak Serius Dukung Palestina, PPP Sarankan AHY Membandingi SBY dengan Jokowi
"teriak teriak rugi mulu, jangan jangan stadionnya belum direnov dan ga layak makanya fifa mundur," ucap netizen yang lain.