Suara Joglo - Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) batal menjadi veneu Piala Dunia U20. Ini setelah kepastian dari FIFA yang membatalkan Indonesia jadi host Piala Dunia U20.
Oleh sebab itu, Manajemen Persebaya pun berharap dua laga kandang terakhir melawan Arema FC dan Dewa United bisa diselenggarakan di GBT. Hal ini disampaikan Manajer Persebaya Yahya Alkatiri.
Sedangkan saat melawan Persija, menurut mantan Manajer EPA Persebaya tersebut, dipastikan diselenggarakan di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik.
"Tentunya kami sangat berharap kami bisa bermain di GBT dengan penonton karena esensinya sepak bola itu untuk dilihat oleh semuanya," ujarnya di Surabaya, Jumat (31/03/2023).
Baca Juga:11 Tahun Jadi Idola K-Pop, Kai EXO Ungkap Momen Paling Memalukan saat Debut
"Karena sudah tertuang di peraturan polisi (Perpol) bahwa perizinan penyelenggaraan harus H-20, jadi melawan Persija tidak memungkinkan untuk menyelenggarakan di GBT," ujarnya.
Menurut dia, setiap tim pasti menginginkan untuk dapat bermain di home base sendiri dan hal tersebut akan diupayakan.
"Kami ingin balik lagi ke home base, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa kembali lagi, semoga akan ada jalan segera," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang sudah memberikan kesempatan untuk dapat kembali ke Stadion GBT.
"Kami dari Persebaya mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Pak Wali atas dukungannya, tetapi sejak November izin GBT ada di PUPR, semoga segera dikembalikan perizinannya ke Wali Kota Surabaya," tuturnya.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengizinkan Persebaya bermain di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) setelah FIFA menyatakan Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 di Tahun 2023.
"Pascakeputusan itu, Persebaya bisa kembali menggunakan GBT untuk bermain," kata Cak Eri, panggilan akrabnya.