Bersikap menolak keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20 membuat nama Ganjar Pranowo dalam beberapa waktu terakhir mendapat tekanan keras dari publik. Bahkan tak sedikit yang menggaungkan agar tak memilihnya bila dicalonkan jadi capres di kontestasi Pemilu 2024.
Seakan jadi penyebab batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20, Ganjar Pranowo diserang publik lewat sejumlah media sosialnya. Baik di twitter hingga akun Instagramnya ramai publik mencaci hingga membullynya.
Bahkan tak sedikit pula yang menyuarakan agar tak memilih Gubernur Jawa Tengah itu bila resmi diusung partainya PDI Perjuangan sebagai capres di kontestasi Pemilu 2024.
Seberapa besarkah sikapnya itu berpengaruh terhadap elektabilitasnya yang sementara ini konsisten tinggi di sejumlah lembaga survey? Kemudian apakah ini akan jadi celah bagi Anies Baswedan ataupun Prabowo yang menempelnya di urutan kedua dan ketiga besar untuk mendongkrak dukungan.
Merespon itu Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Mada Sukmajati meyakini bahwa polemik Piala Dunia U-20 yang menyeret namanya tidak akan berdampak besar terhadap elektabilitasnya. Apalagi kemudian berpengaruh besar kepada sosok lain seperti Anies dan Prabowo.
"Sekarang kita lihat profilnya Pak Prabowo itu seperti apa dan kita bisa bayangkan dalam situasi pro kontra ini sikap Pak Prabowo seperti apa," ujar Mada dihubungi awak media, Kamis (30/3/2023).
Menurut Mada, sikap Prabowo tidak akan banyak berbeda dengan Ganjar. Mengingat Prabowo sendiri sudah cukup sering mengutip dan bahkan menyakinkan bahwa beliau berusaha untuk mengamalkan ajaran-ajaran dari Bung Karno.
"Anies Baswedan sama, Anies Baswedan kalau soal Israel mosok mau toleran. Jadi menurut saya tidak akan turun (elektabilitas Ganjar) dan berpindah," tuturnya.
Jika pun nantinya benar suara kepada Ganjar turun. Namun bukan berpindah kepada yang lain tetapi lebih cenderung kemungkinan menjadi golput.
"Tapi mungkin ada kemungkinan turun dan akan menjadi golput, pemilih Ganjar," imbuhnya.
Kendati demikian tetap harus dilihat pula pemilih mana yang akan melakukan hal tersebut. Sebab ada dua tipe pemilih yakni yang ideologis dan pragmatis.
"Kalau yang golput mungkin yang pragmatis, kalau yang ideologis dengan penjelasan yang baik, makanya kita nanti akan lihat sejauh mana respon dari seorang Ganjar Pranowo, itu nanti pasti akan lebih mudah diyakinkan kalau sifat pemilihnya adalah yang idealis," terangnya.