Suara Joglo - Kalian tahu apa itu Raja Tikus? Istilah rat king atau raja tikus ini berasal dari Jerman dan populer sebagai subyek tahayul sejak abad 17 dan 18. Fenomena temuan ratking ini sebagian besar juga di Jerman pada waktu itu.
Ratking ini sebuah fenomena ketika segerombolan tikus ekornya saling terikat hingga menyerupai simpul. Ekor mereka terikat sejak kecil sampai tumbuh dewasa. Ratking ini kemudian dikaitkan dengan mitos tahayul pertanda wabah, terutama di Eropa.
Kejadian awal penemuan raja tikus ini dilaporkan pada 1564 dan melibatkan 25 tikus coklat. Namun sebagian besar temuan melibatkan tikus hitam. Kejadian terakhir dilaporkan pada tahun 1986 di Vendee, Prancis.
Raja tikus selalu menjadi subjek ketakutan dan takhayul, dan secara historis mereka dipandang sebagai pertanda yang sangat buruk. Ini karena tikus dianggap sebagai pembawa wabah, dan raja tikus sering dianggap sebagai sumber penyakit.
Baca Juga:Timnas Indonesia Berduka, Rabbani Tasnim: Telah Gugur Mimpi Besar Kami Bermain di Piala Dunia U-20
Baru-baru ini, tiba-tiba sebuah video viral di media sosial. Video itu diberi narasi: "Raja tikus sudah muncul di Rusia, siap-siap bakal ada wabah besar".
Namun hasil Periksa Fakta Dyah Febriyani, menyebut kalau informasi tersebut tidak benar. Dan soal raja tikus selama ini hanya dikenal sebagai mitos. Fenomena Rat King atau Raja Tikus sudah ada sejak 500 tahun lalu.
Faktanya, kemunculan raja tikus sebagai pertanda datangnya wabah juga hanya mitos belaka. Rat King dilaporkan berkali-kali terjadi sejak 500 tahun lalu.
Para ilmuwan cukup kesulitan untuk memahami fenomena ini. Ada yang menganggap fenomena ini sebagai bagian dari alam. Namun beberapa pihak juga menilai bahwa itu adalah ulah manusia.
Ada beberapa teori mengapa ekor-ekor tikus terikat menjadi satu seperti simpul. Salah satunya karena faktor Cuaca. Rat King juga dapat terjadi karena tikus-tikus kedinginan dan berkerumun ketika tidur.
Baca Juga:Indonesia Semakin Dekat Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17, Gibran Beri Bocoran Ini
Tanpa disadari lilitan ekor mereka mulai membeku, dugaan tersebut cukup berdasar mengingat sebagian bukti Rat King kerap ditemukan di negara-negara yang mengalami musim dingin.
Selain itu, Rat King terjadi ketika tikus-tikus gugup/ketakutan lalu saling membelitkan ekor. Ikatannya justru semakin menguat tatkala mereka mulai panik dan kesulitan melepaskan lilitan.