Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka disentil warganet usai menggelar Gebyar seni dan Kirab Ogoh-ogoh menyambut hari Raya Nyepi Saka 1945.
Sebelumnya Gibran mengunggah kegiatan tersebut di media sosial Twitter. Hal itu dilakukan kali pertama di Kota Solo.
"Menyambut Hari Raya Nyepi Saka 1945, Kota Solo menggelar Gebyar Seni dan Kirab Ogoh-ogoh. Ini merupakan kali pertama, perayaan hari besar umat Hindu diadakan dan berlangsung meriah di Solo," tulis Gibran dikutip pada Senin (20/3/2023).
Namun ternyata banyak netizen yang tak setuju dan mempertanyakan kirab tersebut.
Baca Juga:Bantu Ekonomi Kerakyatan Lewat Produksi Pisang Sale
Salah satunya akun @renawindiarti. Ia menyebut acara tersebut bertolak belakang dengan budaya rakyat yang beragama Islam.
"Astagfirullahaladzim...aku pikir acara seperti itu bertolak belakang dengan budaya rakyat yang beragama islam...merasa sedih dan kecewa..." tulis akun tersebut.
![Cuitan netizen [Twitter]](https://media.suara.com/suara-partners/joglo/thumbs/1200x675/2023/03/20/1-frn-cpcakaedd2m.jpg)
Namun demikian akun tersebut pun mendadak menghilang usai dikomentari Gibran, dan menegaskan Kota Solo.
"Pemkot Solo memberi ruang untuk semua agama hingga komunitas untuk menggelar perayaan hari besarnya. Solo siap menjadi ruang eksistensi bagi seluruh warganya tanpa terkecuali, karena Solo menjunjung toleransi dan mengedepankan kebhinekaan," tulis Gibran.
Tangkapan layar akun tersebut pun kembali diunggah oleh Wali Kota Solo tersebut. Ia memberikan keterangan yang singkat "Yowes rpp," tulis Gibran.
Baca Juga:5 Mahasiswa dan 1 Petugas Kebersihan Ditangkap Terkait Tawuran Mahasiswa di Unhas