Timnas Indonesia U-20 mengakhiri laga turnamen mini U-20 dengan kekalahan tipis atas Guatemala. Dikabarkan media Guatemala malu dengan pemainnya yang bermain penuh drama layaknya anak kecil, benarkah?
Timnas Indonesia U-20 harus mengakui keperkasaan Guatemala di laga terakhir uji coba bertajuk turnamen mini U-20.
Berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, skuat besutan Shin Tae-yong gagal memetik kemenangan bahkan membalas kebobolan meski Guatemala harus bermain dengan 10 orang. Di laga itu, Timnas Indonesia kalah tipis 0-1 atas skuat The Blue and White.
Meski mampu memenangkan laga kontra Timnas Indonesia, permainan Guatemala disorot media mereka. Media Guatemala mengaku malu melihat permainan anak asuhan Rafael Loredo Silva.
Baca Juga:Muhammad Ferarri Kapten, Ini Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-20 vs Guatemala
Hal itu setidaknya seperti dikabarkan oleh channel YouTube Onlen News dengan tajuk Heboh, Media Guatemala Malu dengan Pemainnya yang Seperti Anak Kecil.
Benarkah?
Penjelasan
Dalam video itu mulanya dibuka dengan siaran berita yang menghadirkan dua pembawa berita yang berbicara dalam bahasa latin.
Narator kemudian membacakan berita terkait laga Timnas Indonesia U-20 kontra Guatemala yang diwarnai drama dan akting para pemain Guatemala yang menyebalkan.
Baca Juga:5 Pemain Kunci yang Wajib Diturunkan Shin Tae-yong Agar Timnas Indonesia U-20 Kalahkan Guatemala
Sang narator kemudian membacakan kutipan yang disebutnya berdasar dari media Guatemala.
Dalam kutipannya disebut bahwa media Guatemala tak menyangka dengan sikap para pemainnya yang aneh selama pertandingan termasuk melakukan diving berlebihan sepanjang laga.
Sayang tak disebut media Guatemala manakah yang memberitakan perihal laga Timnas Indonesia U-20 kontra Guatemala itu.
Bahkan tak sedikit diantara netizen yang sangsi atas konten tersebut hingga menyebutnya berita hoax.
Kesimpulan
Berdasar unggahan di atas diketahui bahwa judul dengan isi video tidak sesuai.
Bahkan isi dalam video yang mengutip dari media Guatemala tidak jelas disebut media yang mana.
Oleh karenanya konten tersebut masuk dalam kategori menyesatkan atau disinformasi.
