Suara Joglo - Pasca tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa nasib Arema FC terombang-ambing dan banyak mendapatkan penolakan di sejumlah daerah untuk dijadikan home base mereka di sisa kompetisi BRI Liga 1 musim 2022-2023.
Di sisi lain, Arema FC terkesan mendapat keistimewaan dari PSSI dan PT LIB dan serba dimudahkan, Kendati demikian, hal tersebut mendapat sorotan dari pengamat sepak bola, Akmal Marhali.
Menurut Akmal Marhali sanksi yang diberikan komdis terhadap Arema FC terbilang sangat ringan berbeda dengan apa yang diterima oleh Juventus saat memanipulasi transfer yang mendapat hukuman pengurangan 15 poin.
"Sungguh enak jadi #aremafc. Semua serba dimudahkan. Sanksi Komdis @pssi terkait #TragediKanjuruhan sangat ringan: denda Rp 500 juta dan hukuman larangan laga kandang selama satu musim yang juga dapat diskonan. Bandingkan dengan Juventus dalam kasus manipulasi transfer. Dihukum pengurangan -15 poin," tulis Akmal Marhali dilansir dari akun Instagram pribadinya (03/02/2023).
Baca Juga:Tegas! Ganjar Terjunkan Tim untuk Mediasi Buruh yang Tuntut Uang Lembur
Selain itu, Akmal Marhali juga menyoroti klub asal Malang tersebut yang dinilai mendapat fasilitas enak lantaran tidak mendapat hukuman apa-apa setelah tak mampu melakoni dua laga kandang saat melawan Borneo FC dan Bali United.
"Bahkan, LIB akan membantu mencarikan kandang mereka. Kalau terjadi dengan tim lain pasti sudah dinyatakan kalah WO. Dan, harusnya memang demikian. Karena regulasi menjelaskan bahwa apabila ada tim yang tak mampu menggelar laga sesuai jadwal yang ditetapkam maka bisa dinyatakan kalah WO bahkan dikurangi poinnya," tutur Akmal Marhali.
Dengan tegas Akmal Marhali mengungkapkan jika seharusnya Arema FC WO dari kompetisi BRI Liga 1 musim 2022-2023 setelah mendapat penolakan dari berbagai daerah untuk menjadi home base mereka. Meski pada akhirnya mereka berhome base di stadion PTIK Jakarta.