Suara Joglo - Apa yang dilakukan pria berinisial BL ini tidak patut ditiru. Ia bikin resah warga satu wilayah gegara video pengakuannya jadi korban pembegalan viral di media sosial.
BL merupakan warga Pulau Tiga, Kepulauan Natuna. Ia tidak menyangka kalau konten video pembegalan yang dia bikin bakal berbuntut panjang dan viral. Gara-gara videonya itu, warga menjadi resah dan panik.
Padahal, sejatinya video itu merupakan candaan dan kepura-puraan saja. Hal itu dikatakannya setelah Ia diamankan kepolisian setempat. Gara-gara videonya itu, polisi sempat turun menyelidiki pembegalan.
Sebelumnya, tersebar sebuah video dua orang warga Pulau Tiga salah satunya mengaku sebagai korban begal dan mengalami kerugian sebesar Rp 900 ribu saat melintas di jalan Teluk Depeh pada Selasa (31/1).
Baca Juga:Betah Narik Ojol di Indonesia, WNA Malaysia Ditangkap Imigrasi Gegara Kelamaan Tinggal
Video tersebut sempat membuat warga setempat resah dan panik karena viral di berbagai media sosial. Teror itu kemudian ditindak lanjuti oleh kepolisian.
Kapolres Natuna AKBP Nanang Budi Santosa, mengatakan kalau BL sempat diinterogasi polisi terkait video yang viral tersebut. Dalam video itu, BL mengaku sebagai korban pembegalan.
"Setelah kita periksa yang bersangkutan mengaku itu tidak benar," katanya dikutip dari ANTARA, Rabu (01/02/2023).
Menindaklanjuti hal tersebut, polisi memeriksa pelaku di Polres Natuna pada Selasa malam dan terbukti berdasarkan pengakuan pelaku bahwa isi video tersebut tidak benar.
Keduanya mengaku pernyataan dalam unggahan video tersebut dibuat hanya sebagai candaan dan tidak menyangka akan menjadi viral serta meresahkan warga setempat.
Baca Juga:Jokowi Perintahkan NasDem Berkunjung ke Golkar? Surya Paloh: Secara Lisan Gak Ada
"Karena ada penyesalan dan permintaan maaf secara terbuka kepada pihak kepolisian dan masyarakat Natuna, kita kenakan wajib lapor," kata Wakapolres.
Atas kejadian tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Natuna, Bukhori mengingatkan warga untuk bijak menggunakan media sosial agar tidak merugikan orang lain bahkan merugikan diri sendiri.
"Kami sudah sering menghimbau warga untuk bijak, hindari berita hoaks, bahkan kita telah sering sampaikan di media sosial berserta SOP nya," katanya mengingatkan.
Ia kembali mengingatkan pastikan dulu berita tersebut benar dan tidak menyebarkan kabar yang belum pasti kebenarannya.