Suara Joglo - Baru-baru ini di media sosial beredar informasi bahwa sebanyak 200 juta warga negara China bakal masuk Indonesia dan menempati 10 proyek reklamasi di Indonesia.
Narasi informasi ini beredar, dibingkai dalam sebuah narasi foto pemberitaan, kemudian beredar luas di Twitter. Salah satu pengunggahnya adalah akun Twitter Putra Langkisau pada 23 Januari 2022.
Akun itu kemudian menulis cuitan dengan menyebut bahwa 200 juta rakyat Tiongkok akan menempati 10 proyek reklamasi di Indonesia sambil menyertakan sumber video yang dikutip dari Channel Youtube Redaksi Umat.
Video itu memiliki narasi pernyataan dari Ustaz Andri Kurniawan. Ustaz itu memprediksi pada 2024, kalau 10 proyek reklamasi itu jadi, termasuk Reklamasi Teluk Benoa Bali, maka akan ada 200 juta rakyat China Daratan menempatinya.
Lalu benarkah informasi itu? Dikutip dari akun cek fakta www.turnbackhoax.id, ternyata informasi tersebut menyesatkan dan salah. Dilansir dari medcom.id, tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal itu.
Sebelumnya juga beredar narasi senada pada 2020 lalu. Sebanyak 200 warga Tiongkok memasuki wilayah NKRI, namun narasi tersebut tidak didukung data yang valid.
Dengan demikian klaim 200 juta rakyat Tiongkok akan menempati 10 proyek reklamasi di Indonesia adalah salah, sehingga masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.