Suara Joglo - Sebanyak 150 warga di Nabire Jayapura mengungsi akibat kerusuhan beberapa waktu sebelumnya. Mereka diangkut menggunakan 16 truk.
Meskipun begitu, pelan-pelan kerusuhan ini sudah mulai kondusif. Hal ini disampaikan Kapolres Dogiyai Kompol Samuel Tatiratu. Ia menjelaskan, ratusan warga itu mengungsi di Distrik Mapia sejak Minggu (22/01/2023).
Mereka khawatir dengan situasi keamanan usai terjadi aksi pasang palang dan pembakaran pasar Mapia yang terjadi sehari sebelumnya. Akibat insiden itu bahkan satu orang mengalami tewas tertembak.
Warga yang tidak mengungsi kalau malam mengamankan diri ke Polsek dan Koramil Mapia, kata Kapolres Dogiyai Kompol Samuel Tatiratu kepada ANTARA yang menghubungi dari Jayapura, Senin (22/01/2023).
Diakui, saat ini situasi keamanan di Distrik Mapia berangsur-angsur kondusif, namun anggota TNI dan Polri masih terus berjaga-jaga.
"Secara keseluruhan situasi keamanan sudah relatif kondusif, namun masyarakat tetap ingin keluar dari Mapia sehingga pihaknya tidak bisa menghalangi dan membantu dengan melakukan pengawalan," kata Kompol Tatiratu.
Ketika ditanya tentang apakah sudah ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penembakan yang menewaskan Yulianus Tebai (30 th), Kapolres Dogiyai mengaku belum memonitor karena kasusnya ditangani Polres Nabire.
Memang saat ini ada tiga personel Polres Dogiyai di periksa Propam Polres Nabire terkait insiden tertembak warga di Distrik Mapia, Kabupaten Dogiyai .
Pemeriksaan masih terus dilakukan untuk mengetahui siapa pelaku penembakan terhadap korban Yulianus yang terjadi sesaat setelah aksi pasang palang oleh sekelompok pemuda yang sedang dalam pengaruh minuman keras.
Korban Yulianus Tebai meninggal akibat luka tembak yang dialaminya, diduga dilakukan pelaku dari truk melintas yang juga mengangkut anggota polisi.
Akibat penembakan tersebut massa mengamuk, sehingga melakukan tindakan anarkis dengan membakar 39 kios di pasar Mapia serta merusak satu unit truk.
Selain itu massa dilaporkan menyerang dua orang supir truk hingga cedera akibat luka tikam dan terkena panah, ujar Kapolres Dogiyai Kompol Samuel Tatiratu.