Suara Joglo - Perang antara Ukraina dan Rusia masih terus berkecamuk. Kata damai sepertinya masih bakal berlangsung lama. Kali ini Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) agaknya bakal habis-habisan.
Mereka bakal terus memasok dan mengirim lebih banyak senjata lagi ke Ukraina sebagai satu-satunya jalan damai di sana. Hal ini ditegaskan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Menurut Stoltenberg, fokus NATO saat ini adalah memberikan dukungan kepada Ukraina, memastikan Kiev bisa memenangi perang sebagai negara demokratis yang berdaulat dan mandiri di Eropa.
Perang di Ukraina kemungkinan besar akan berakhir di meja perundingan, dan apa yang terjadi di sana sangat bergantung pada kekuatan di medang perang. Demikian disampaikan Stoltenberg.
"Jika kita ingin merundingkan solusi damai atas perang yang terjadi di Ukraina, kita perlu memberikan dukungan militer kepada Ukraina. Itulah satu-satunya cara," kata Stoltenberg dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss pada Rabu (18/1).
Meski terdengar seperti paradoks, Stoltenberg menyakini bahwa senjata merupakan jalan menuju perundingan perdamaian.
"Satu-satunya cara untuk mencapai kesepakatan damai yang dirundingkan adalah dengan meyakinkan Presiden Putin bahwa dia tidak akan menang di medan perang. Dia harus duduk dan bernegosiasi," ujarnya.
Pemimpin NATO itu juga menyatakan bahwa aliansi pertahanan tersebut akan memasok persenjataan yang lebih berat ke Ukraina.
"Sangat penting agar Presiden Putin tidak memenangi perang ini. Sebab, (kekalahan) tidak hanya akan menjadi tragedi bagi warga Ukraina, tetapi juga akan sangat membahayakan kita semua," ucap dia.
Baca Juga:Jeda Siang, IHSG Lompat 36 Poin Saham CASA, BBRI Hingga GOTO Ramai Transaksi
Kemenangan Rusia, kata dia, akan menjadi contoh bagi negara-negara otoriter lainnya untuk melakukan langkah serupa karena mereka percaya bahwa "ketika mereka menggunakan kekuatan brutal, melanggar hukum internasional, mereka bisa mencapai yang mereka inginkan".
Bagaimana respons Rusia. Duta Besar Rusia untuk Washington Anatoly Antonov, menegaskan negaranya sama sekali tidak takut. Ia bahkan mengancam balik bakal menghancurkan semua senjata yang dikirim negara barat ke pasukan Ukraina.
"Ini harus menjadi jelas bagi semua orang: tidak peduli senjata apa yang Amerika atau NATO berikan kepada rezim [Presiden Ukraina Vladimir] Zelensky, kami akan menghancurkan mereka," ujarnya.
Ia melanjutkan, "Ini adalah peristiwa perang patriotik terhebat, peristiwa tersebut akan terjadi sekarang ini."
"Kemunculan tank-tank bersimbol Nazi di wilayah bekas Uni Soviet menegaskan tujuan kami menggulingkan rezim neo-Nazi di Ukraina dan menciptakan kondisi normal di wilayah tersebut untuk hubungan bertetangga yang baik antar masyarakat, seperti di masa lalu," katanya, dikutip dari tass.com.