Anies Baswedan menyempatkan diri melakukan wisata kuliner di Kota Solo sesaat setelah melakoni kunjungan ke Karanganyar.
Dikutip dari akun Twitternya, pada unggahan terbarunya, Anies Baswedan mengunggah dua foto saat mencicipi dua kuliner legendaris di wilayah Kota Solo.
Kuliner pertama yang diunggahnya yakni ayam goreng Pak Ali yang letaknya di kawasan Pasar Gede, Solo.
"Setiap ke Solo selalu dititipi untuk beli ayam goreng di Pasar Gede. Begitu juga kemarin. @FeryFarhati titip untuk belikan ayam goreng Pak Ali. Ayam goreng 3/4 matang ini kami bawa ke Jakarta buat oleh-oleh, semua suka dengan ayam goreng ini, apalagi sambalnya memang klop.," cuitnya.
Baca Juga:Lembaga Survei Bikin PDIP Berkelahi Tapi Golkar Happy, Rocky Gerung: Hobi Rekayasa Elektabilitas
Tak hanya itu, masih di kawasan Pasar Gede, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga tak lupa menyeruput segarnya dawet telasih.
"Dalam perjalanan dari kios ke luar pasar mampir duduk mencicipi dawet telasih Hj. Sipon. Memang dawetnya top markotop. Enak sekali. Ibu Sipon sudah berjualan dawet sejak 2006. Mudah-mudahan usahanya makin maju dan laris terus," tambahnya.
Diketahui, salah satu kuliner yang dikunjungi Anies Baswedan ternyata merupakan kuliner favorit Jokowi.
Berdasar dari channel YouTube Makan Teros, ayam goreng Pak Ali ini merupakan langganan Jokowi ketika pulang ke Solo.
Kuliner yang konon sudah ada sejak tahun 1930 itu merupakan salah satu andalan oleh-oleh dari Pasar Gede. Terdapat dua versi ayam goreng yang disajikan, yakni yang matang dan setengah matang khusus untuk dibawa pulang.
Baca Juga:Presiden Jokowi Tinjau Proyek LRT
Disambut Penolakan
Sebelum wisata kuliner ke Solo, Anies Baswedan sempat disambut penolakan ketika menghadiri pernikahan putra temannya di Karanganyar.
Anies malah disambut dengan poster larangan masuk di Pintu Tol Kodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Poster tersebut dibentangkan oleh aksi massa di mana bertuliskan 'Enyahlah Anies Baswedan dari Kota Solo', 'Anies Dilarang Masuk' dan 'Wong Solo Tolak Politik Anies'.
Menanggapi kejadian tersebut, akademisi Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar menyebutkan bahwa peristiwa yang terjadi pada Anies malah bisa melambungkan nama mantan Gubernur DKI Jakarta tersbeut.
"Anies dilarang masuk ke Karanganyar Jawa Tengah menjadi kampanye besar bagi Mas Anies," tulis Musni Umar melalui akun Twitternya pada Minggu (26/12/2022).
Menurutnya larangan masuk ke Karanganyar tersebut malah melambungkan nama Anies karena bakal jadi perbincangan di media.
"Semakin melambungkan nama Mas Anies karena semua media memberitakan, bad news is good news. Dampaknya simpati dan dukungan semakin besar," tambahnya.