Komedian Aditya Muslim alias Tretan Muslim merupakan sosok muslim yang sempat berpikiran radikal. Ia mengaku bahwa pemikiran radikalnya terutama berkait dengan teroris pada masa-masa isu perang Palestina. Namun, saat ini, dirinya justru berteman baik dengan seorang pendeta.
Hal tersebut diakuinya dalam podcast Denny Sumargo, Kamis (8/12/2022). Dalam kesempatan tersebut, pelawak 31 tahun itu menjelaskan bahwa dirinya salah memahami persoalan orang kafir.
“Aku kira orang Kristen adalah orang kafir yang diperangi Nabi (Muhammad), jadi aku menganggap orang Kristen musuh,” ujar Tretan Muslim, dikutip dari kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Jumat (9/12/2022).
Pemahaman tersebut membuat Tretan Muslim beranggapan bahwa orang Kristen akan mampu mengkristenkan dirinya. Namun, pemahaman tersebut dipecahkan oleh pertemuannya dengan seorang teman Kristen yang tidak seperti yang dia bayangkan.
Baca Juga:Tim Tango Lolos ke Semifinal Piala Dunia, Ini 5 Catatan Menarik usai Argentina Ungguli Belanda
“Saat bertemu Bene Dion, yang penulis itu. Kamu kafir tapi kamu kok baik. Mana, kamu kok nggak mengkristenkan aku, bahkan kamu tidak pernah serius membahas agama apa, malah kita perbedaan jadi bercanda,” lanjutnya.
Hal itu dinilainya radikal lantaran dirinya sudah membenci dan tak mau berteman dengan orang selain Islam. Meski begitu, radikalnya tak sampai pada tahap menyerang atau memerangi non-muslim.
Namun, dirinya mengaku sempat ingin jihad ke Palestina. Menurutnya, pada saat itu, ketika ada yang mengajak berangkat ke Palestina, dirinya pasti berangkat. Hal itu lantaran pemahamannya yang keliru terhadap kafir tersebut.
Meski begitu, saat ini dirinya menjadi sosok yang memiliki toleransi tinggi. Bahkan bisa hidup sekamar dengan seseorang yang berbeda agama dengannya.
“Dari yang anti Kristen sampai ngedebatin orang Kristen. Sekarang malah kemana-mana sama pendeta. Dan gak cuma berteman sama pendeta, ikut bantuin izin gereja,” ungkapnya.
Baca Juga:CEK FAKTA: Laudya Cynthia Bella Resmi Dinikahi Dimas Beck dengan Mahar 27 Miliar, Benarkah?
Kontributor: Dinna Lailiyah
