Suara Joglo - Gunung Semeru meletus lagi, Minggu 4 Desember 2022. Erupsi tahun ini tanggalnya sama persis dengan letusan tahun sebelumnya, 4 Desember 2021. Bedanya hanya pada dampak saja.
Meskipun begitu, semua sepakat kalau letusan gunung terbesar di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut tersebut mengerikan. Padahal belum mentas recovery pasca-tragedi letusan Semeru 2021 lalu, tapi kini si Maha Meru batuk-batuk lagi.
Beruntung, dalam erupsi kali ini tidak menimbulkan korban jiwa seperti tahun sebelumnya. Awan panas yang meluncur sejauh 7 kilometer ke arah Besuk Kobokan--arah tenggara dan selatan tidak lagi mengganas seperti sebelumnya.
Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi ini terjadi sejak pukul 02.46 WIB-06.00 WIB, ditandai dengan mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG). APG tersebut berlangsung terus menerus hingga pukul 06.00 WIB.
Baca Juga:Prancis Hadapi Inggris di Perempat Final Piala Dunia 2022, Kylian Mbappe: Ini Kompetisi Impian Saja
"Erupsi Semeru berupa Awan Panas Guguran, tanggal 4 Desember 2021, diawali dengan kejadian laharan pada pukul 13.30 WIB," ujar Kabid Mitigasi Gunung Merapi Gunung Berapi PVMBG Kristanto.
Akibat erupsi kali ini, sebanyak 1.979 warga harus mengungsi ke titik yang aman. Setelah menyemburkan lava itu, kini kondisi Gunung Semeru Seperti dilaporkan Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru, puncaknya tertutup oleh kabut.
Namun Semeru belum tenang betul. Ia masih menyemburkan Awan Panas Guguran (APG) hingga mencapai 19 kilometer hingga melewati Jembatan Gladak Perak.
Dalam laporan tersebut, PPGA juga menginformasikan 1.979 pengungsi telah mendiami 11 titik pengungsian, mulai dari; Balai Desa Oro-Oro Ombo (217 jiwa), SDN 4 Supiturang (266 jiwa), Balai Desa Sumberurip (228 jiwa), dan SMPN 2 Pronojiwo SDN 2 Sumberurip (119 jiwa).
Kemudian di Balai Desa Penanggal (131 jiwa), Pos Gunung Sawur, Ds. Sumberwuluh, Kec. Candipuro (52 jiwa), Balai Desa Pasirian (216 jiwa), Lapangan Candipuro (150 jiwa), Kantor Kecamatan Candipuro (600 jiwa).
Seperti halnya letusan gunung berapi lainnya, erupsi Semeru memang mengerikan. Pada 4 Desember 2021 lalu, sebanyak 48 orang meninggal dunia akibat letusan. Mereka merupakan warga yang tinggal di permukiman lereng gunung.
Korban rata-rata meninggal tersapu lahar di rumahnya masing-masing. Mereka tidak sempat menyelamatkan diri dari rumahnya saat itu. Letusan itu pun memicu keprihatinan nasional.
Dan kini Semeru Erupsi lagi. Seolah sedang "mengulang tahuni"dirinya sendiri, Maha Meru kembali erupsi di tanggal yang sama, 4 Desember 2022.